TOKOH EKONOMI ISLAM INDONESIA
1.Ir. H. Adiwarman Azwar Karim Firda Zulfa, S,E., M.B.A., M.A.E.P
Adiwarman Azwar Karim lahir di Jakarta pada 29 Juni 1963, orang tuanya adalah perantau Minangkabau yang berasal dari Padang, Sumatra barat. Adiwarman Azwar memiliki tiga saudara dan semua saudaranya adalah sarjana hukum dalam keluarganya hanya beliau sendiri yang sarjana ekonomi, selain itu sejak kecil Adiwarman Azwar juga sudah dikenal dengan pendidikan agamanya, ayah dari Adiwarman Azwar pada mulanya adalah seorang jaksa namun mengundurkan diri dan lebih memilih menjadi pengacara, ayah Adiwarman Azwar merupakan pendiri dari Farma hukum Karim syah.
Adiwarman Azwar adalah orang yang sangat ahli Ekonomi Islam di Indonesia, saat ini Adiwarman Azwar di percaya sebagai komisaris utama Bank Syariah Nasional MUI serta dewan pengawas sejumlah lembaga perbankan syariah.
Kontribusi Adiwarman terhadap perkembangan perbankan dan ekonomi syariah di Indonesia tidak hanya sebagai praktisi, tetapi juga sebagai intelektual dan akademisi, Adiwarman mencoba mengkordinir perkembangan ekonomi Islam yang praktis dan teoritis, Adiwarman Azwar menempatkan dirinya pada posisi fundamentalis-intelektual-rasional.
Pendekatan dan metode yang digunakan dalam pendekatan ilmu ekonomi Islam dapat dipetakan menjadi pendekatan historis, fikih dan pendekatan ekonomi.
Pemikiran beliau diantaranya adalah redefinisi dan perencanaan dalam membangun ilmu ekonomi islam dan integrasi intelektual .
Beliau menjadi dosen tamu di sejumlah perguruan tinggi ternama seperti UI, IPB, UNAIR, IAIN Syarif Hidayatullah dan sejumlah perguruan tinggi swasta untuk mengajar perbankan dan ekonomi syariah.
2.Mochammad Natsir 1950-1960
Mohammad Natsir adalah seorang ulama, politikus, dan pejuang kemerdekaan Indonesia, Mohammad Natsir lahir pada 17 Juli 1908 di Alahan panjang dan beliau meninggal pada 06 Februari 1993 di Jakarta.
Mohammad Natsir lahir dan dibesarkan di Solok sebelum akhirnya beliau pindah ke bandung untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMA di Bandung dan kemudian mempelajari ilmu Islam secara luas di perguruan tinggi.
Mohammad Natsir merupakan pendiri sekaligus ketua dari partai politik masyumi oleh karena itu beliau menjadi salah satu tokoh terkemuka di Indonesia selain itu beliau juga pernah menjabat sebagai perdana mentri Indonesia pada tahun 1950 - 1951.
Selama hidupnya Muhammad Natsir memperjuangkan ekonomi umat baik ketika beliau berpolitik, bermasyarakat, dan berdakwa. Terkait dengan pembangunan ekonomi umat ini melalui partai politik yang beliau buat yaitu Masyumi sebagai partai umat Islam terbesar saat itu.
Tokoh Muhammad Natsir selama ini selalu pada pembahasan politik baik kiprahnya dalam berpolitik ataupun juga pemikiran-pemikiran nya tentang politik yang pastinya dikaitkan dengan islam, selain itu tokoh Muhammad Natsir juga sangat memperhatikan ekonomi umat Islam umumnya umat Islam di Indonesia.
Pemikirannya tentang ekonomi Islam sangat memberikan inspirasi dan semangat bagi umat Islam, umumnya umat Islam yang tinggal di Indonesia untuk dapat berjuang mempertahankan hidupnya agar terhindar dari kemiskinan, kemelaratan, penderitaan dan kesengsaraan akibat perilaku pemerasan dari mereka yang hidupnya bergelimpangan harta.
Pemikiran Muhammad Natsir tentang pembangunan ekonomi Islam yang memandang dan mengutamakan agar umat Islam pada periode pasca revolusi sampai tahun 1960 dapat hidup damai, sejahtera, jauh dari penderitaan, kesengsaraan, dan senantiasa memperhatikan pesan-pesan dari ajaran agama Islam .
pesan dari Muhammad Natsir ini adalah tentang tugas manusia untuk menjaga dan menghormati sesamanya, karena itu adalah fitrah seorang manusia sebagai makhluk yang merdeka dan harus bekerja keras dimuka bumi untuk menghindari kemiskinan.